CINTA- MU RINDUKU
Karya
: Rowimah
Aku terpaku dalam bisu
Menatap langit terhalang mendung nan kelabu, tanpa ..
indahnya cahaya bintang nan bertaburan…gemerlap bak intan berlian
Subhanallah……Ya Rabb…
Aku rindu akan cahaya-Mu
Aku rindu akan KasihMu
Aku rindu akan keindahan dan
kedamaian
Hati yang lama
terhimpit …
Aku ingin bebas
tanpa batas yang menghalangi
kehadiran-Mu
Ya Rabb………..
Kata-kata-Mu adalah motivasi
yang membuat hati tegar dan semangat
Janji-Mu adalah harapan,
tempatku berteduh menggapai impian
Cinta-Mu adalah tujuanku meniti masa depan yang bahagia…
Meski sekarang
aku terbelenggu sepi, karena mendung
senantiasa
menyelimuti , meski …
Beribu kali angin
datang menghampiri
‘ tuk
mengajaknya berlalu..
TAUBAT
Oleh : Rowimah
Ketika ku bersujud
Tiada satupun lembar penghalang atas
hati yang menyatu .......................
kata yang terangkai...................
bibir yang bergetar ....................
Untuk menyebut Asma Mu yang maha
Agung
Astaghfirullah
ya Rabb.....
Dalam duka kini ku menengadahkan tangan
Berharap
kasih yang tercurah tanpa batas
Atas ampunan dosa
yang tersirat
Hampa jiwa berbalut
gelisah
Merasakan kecil tak bermakna
Rendah tak bermartabat
Saat ku menghadapMu
Tiada penghalang atas anugerah
Cahaya
Yang menjadi penerang kegelapanku
Terimalah ya Rabb...
Penyesalan hamba yang berbalut
dosa....
PEJUANG SEJATI
Karya : Rowimah
Semilir angin dimusim hujan
Merasuk dalam pori dan tulang
Hingga tubuh mungilnya menggigil , menahan hawa dingin
Diantara gemericiknya air hujan
dan suasana malam mencekam..
Namun kondisi itu tak menghalangi
semangatnya…
Pandangannya
menatap tajam kearah
lalu lalang
kendaraan … dia mencari… berlari.. berebut belas kasih ,
Dari tangan
mungilnya, menawarkan jasa…
Sayang tubuh kecil
mungilnya tak mampu
melawan desakan dan himpitan arus tubuh-tubuh kekar
Hingga ia terhimpit …, tenggelam dalam lautan masa..
Aaauuuuu.. ?! dia menjerit kesakitan oleh injakan orang
yang hanya peduli akan kepentingan dirinya
Buuuughh.. !! dia terjatuh di antara kerumunan
Byuuuurr… !! dia tersentak kaget oleh
air hujan yang mengguyur tubuhnya
Tersadar dia berlari dengan perasaan gundah
Nyaris menyurutkan semangatnya
Lalu , hatinya menjerit
Tidaaaakk!! Aku tak boleh lemah
Aku harus tetap semangat
Aku putra bangsa tercinta
Harus mampu bicara pada dunia, bahwa
Indonesia tetap Jaya dan merdeka….
PUISI UNTUK
PEMIMPIN AROGAN
Teriakan munafik tak mencegahmu menindas kaum yang lemah
Teriakan benalu yang
menempel pada rongga terikat pada diri
Teriakan sumpah
serapah yang terucap
dari kaum
yang tertindas
Teriakan benci atas kaum
yang terlempar keambisiusan
Teriakan buta oleh harta
yang menyulut api
bak membara
Aroganmu tlah melekat dalam kalbu
Mengabaikan semua teriakan dan rambu
Adakah hatimu pernah terluka?
Adakah mata hatimu melihat tipuan dunia?
Adakah gurumu menjadi panutan hidup?
Ibumu adalah satu wanita
Yang sama tak berdaya
oleh kemunafikan
falsafahmu.
Bukan kah engkau terlahir
sebagai yang papa?
Bukankah engkau akan
kembali menjadi papa?
Mengapa engkau berdusta
untuk seorang wanita?
MELATI PUTIH
Karya
Rowimah
Melati
putih ...
Aroma
mewangi sebuah karakter yang
membuatmu selalu di senangi
Dalam
suka engkau hadir menebarkan senyum
Dalam
duka engkau berkabung menjadi saksi
Atas
cinta yang terpisah...
Atas
rindu yang terlepas...
Atas
harapan yang terhempas...
Atas
ikatan janji yang terputus
Melati
putih
Hidupmu
memiliki makna bagi yang lain
Seputih
warnamu
Sesuci
simbolmu
Sewangi
aromamu
Namun,
hidupmu kini di antara dua jurang pemisah
Diantara
bukit terjal yang membentang
Diantara
rerumputan gersang mengelilingi
bak
sebuah pagar yang melindungi
Dari
sentuhan-sentuhan jahil
yang
merusak hidupmu
Melati
putih
Kau
selalu ada dispanjang waktu.
PILAR KEMISKINAN
Kutatap
langit langit rumah
Tanpa
gypsum yang megah dan indah
Hanya
beratap seng dengan suara tang-teng tong
Mengikuti
irama jatuhnya butiraan air hujan
Kutatap wajah mungil tertidur lelap dan lelah
Dilorong-lorong gedung megah
Tanpa menghiraukan dinginnya malam pasca hujan
Hanya berselimut selapis kain tipis
Yang membalut tubuh layu dan kusam
Kutatap
bayi tergolek lemah
Tanpa
ASI
Jerit
tangisnya menggetarkan kalbu
Seakan
berkata ...
Aku
rindu belaian lembut seorang bunda
Duhai pejabat yang terhormat...
Duhai insan yang bermartabat...
Duhai wakil rakyat pengemban amanat
Mengapa masih ada rumah tidak layak huni......
Mengapa masih ada Anak terlantar dan hidup di jalanan...
Akankah
kehormatanmu tergadai....
Akankah
Martabatmu terinjak........
Akankah
amanatmu ternoda..........
oleh
hak-hak mereka yang terampas
Hak-hak
mereka yang tertindas
Hak-hak
mereka yang kau ambil atas nama amanat
Sayang
sekali budaya malu enggan mnjadi pilar kemiskinan
Budaya
malu bangga menjadi tontonan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar