Kamis, 10 Desember 2015

Pembelajaran sikap spiritual melalui puisi Religi



CINTA- MU RINDUKU
                                                                                                                                                              Karya :  Rowimah

Aku terpaku dalam bisu
Menatap langit  terhalang  mendung nan kelabu, tanpa ..
indahnya cahaya bintang nan bertaburan…gemerlap bak intan berlian
Subhanallah……Ya Rabb…
Aku rindu akan cahaya-Mu
Aku rindu akan KasihMu
Aku rindu akan keindahan dan kedamaian
Hati yang lama terhimpit …
Aku ingin bebas tanpa batas yang menghalangi  kehadiran-Mu
Ya Rabb………..
Kata-kata-Mu adalah motivasi
yang membuat hati tegar dan semangat
Janji-Mu adalah harapan,
tempatku berteduh menggapai  impian
Cinta-Mu adalah tujuanku meniti masa depan yang bahagia…
Meski sekarang aku terbelenggu sepi, karena mendung
senantiasa menyelimuti , meski …
Beribu kali angin datang  menghampiri
‘ tuk mengajaknya berlalu..




TAUBAT

Oleh : Rowimah

Ketika  ku bersujud
Tiada satupun lembar penghalang atas
hati  yang menyatu .......................
kata yang terangkai...................
bibir  yang  bergetar ....................
Untuk menyebut  Asma Mu yang maha Agung
                Astaghfirullah  ya Rabb.....
                Dalam  duka kini ku menengadahkan  tangan
                Berharap kasih yang tercurah tanpa batas
                Atas  ampunan dosa  yang  tersirat
Hampa  jiwa  berbalut  gelisah
Merasakan  kecil  tak bermakna
Rendah  tak  bermartabat
Saat  ku menghadapMu
Tiada penghalang  atas anugerah Cahaya
Yang menjadi penerang kegelapanku
Terimalah ya Rabb...
Penyesalan hamba yang  berbalut dosa....
 





 PEJUANG SEJATI
                                                                                                                                                              Karya  :  Rowimah

Semilir angin dimusim hujan
Merasuk dalam pori dan tulang
Hingga tubuh mungilnya menggigil , menahan hawa dingin
Diantara gemericiknya air hujan
dan  suasana malam mencekam..
Namun kondisi itu tak menghalangi semangatnya…
Pandangannya menatap tajam kearah
lalu lalang kendaraan … dia mencari… berlari.. berebut belas kasih ,
Dari tangan mungilnya, menawarkan jasa…
Sayang  tubuh kecil mungilnya tak mampu
melawan desakan dan himpitan arus tubuh-tubuh kekar
Hingga ia terhimpit …, tenggelam dalam lautan masa..
Aaauuuuu.. ?!  dia menjerit kesakitan oleh injakan orang
 yang hanya peduli akan kepentingan dirinya
Buuuughh..  !! dia terjatuh di antara kerumunan
Byuuuurr… !! dia tersentak kaget oleh air hujan yang mengguyur tubuhnya
Tersadar dia berlari dengan perasaan gundah
Nyaris menyurutkan semangatnya
Lalu , hatinya menjerit
Tidaaaakk!! Aku tak boleh lemah
Aku harus tetap semangat
Aku putra bangsa tercinta
Harus mampu bicara pada dunia, bahwa
Indonesia  tetap Jaya dan merdeka….


PUISI UNTUK PEMIMPIN AROGAN

                                                                                                           
Teriakan munafik tak mencegahmu menindas kaum yang lemah                    
Teriakan benalu yang menempel pada rongga terikat pada diri
Teriakan sumpah serapah  yang  terucap
dari   kaum yang tertindas
Teriakan benci atas kaum yang terlempar keambisiusan
Teriakan buta oleh harta yang menyulut api
bak membara
Aroganmu  tlah melekat dalam kalbu
Mengabaikan semua teriakan dan rambu
Adakah hatimu  pernah terluka?
Adakah mata hatimu  melihat  tipuan dunia?
Adakah gurumu menjadi panutan hidup?
 Ibumu adalah satu wanita
Yang sama tak berdaya
oleh kemunafikan falsafahmu.
Bukan kah engkau terlahir  sebagai yang papa?
Bukankah engkau akan kembali menjadi papa?
Mengapa engkau berdusta untuk seorang wanita?




MELATI PUTIH
                                                                                                      Karya Rowimah
                                                                                                     
Melati putih ...
Aroma mewangi sebuah  karakter yang
 membuatmu selalu di senangi
Dalam suka engkau hadir menebarkan senyum
Dalam duka engkau berkabung menjadi saksi
Atas cinta yang terpisah...
Atas rindu yang terlepas...
Atas harapan yang terhempas...
Atas ikatan janji  yang terputus
Melati putih
Hidupmu memiliki makna  bagi yang lain
Seputih warnamu
Sesuci simbolmu
Sewangi aromamu
Namun,  hidupmu kini  di antara dua jurang pemisah
Diantara bukit terjal yang membentang
Diantara rerumputan gersang mengelilingi
bak  sebuah pagar yang melindungi
Dari sentuhan-sentuhan jahil
yang merusak hidupmu
Melati putih
Kau selalu ada dispanjang waktu.




PILAR  KEMISKINAN

Kutatap langit  langit rumah
Tanpa gypsum yang megah dan indah
Hanya beratap seng dengan suara tang-teng tong
Mengikuti irama jatuhnya butiraan air hujan
Kutatap wajah mungil tertidur lelap dan lelah
Dilorong-lorong gedung megah
Tanpa menghiraukan dinginnya malam pasca hujan
Hanya berselimut selapis kain tipis
Yang membalut tubuh layu dan kusam
Kutatap bayi tergolek lemah
Tanpa ASI
Jerit tangisnya menggetarkan kalbu
Seakan berkata ...
Aku rindu belaian lembut seorang bunda
Duhai pejabat yang terhormat...
Duhai insan yang bermartabat...
Duhai wakil rakyat pengemban amanat
Mengapa masih ada rumah tidak layak huni......
Mengapa masih ada Anak  terlantar dan hidup di jalanan...
Akankah kehormatanmu tergadai....
Akankah Martabatmu terinjak........
Akankah amanatmu ternoda..........
oleh hak-hak mereka yang terampas
Hak-hak mereka yang tertindas
Hak-hak mereka yang kau ambil atas  nama amanat  
Sayang sekali budaya malu enggan mnjadi pilar kemiskinan
Budaya malu bangga menjadi tontonan







Tidak ada komentar:

Posting Komentar